batikKain tenun tradisional merupakan salah satu kain khas kebudayaan Indonesia. Teknik pembuatan kain sampai pengukiran motif, dibuat sepenuh hati. Inilah yang membuat kain tenun ini terlihat lebih indah dan menjadi favorit masyarakat Indonesia dan perkembangan ini, kain tenun telah berkembang menjadi beragam model, mulai dari aksesoris fashion, home decor, hingga pakaian yang bisa digunakan untuk sehari-hari. Namun, kain tenun memang berbeda dengan kain pada umumnya. Untuk itulah, ada teknik perawatan khusus yang perlu Anda lakukan agar kainnya tidak cepat perawatan kain tenun tidak begitu sulit, kok. Anda bisa mencuci sendiri dengan aman di selain memerhatikan cara mencuci, Anda juga perlu melakukan perawatan khusus untuk menjaga kualitas kain tenun. Lalu, bagiamana cara mencuci kain tenun yang baik? Simak di bawah ini, Teknik mencuci kain tenun dengan tanganTidak perlu setiap hari Anda mencuci kain tenun. Cukup cuci kain tenun setiap sebulan sekali, hanya sekedar menghilangkan bau keringat dan apek, terutama setelah pun cukup mudah. Anda hanya perlu merendam perlahan kain tenun dengan campuran air dingin dan deterjen cair dengan formula rendah bahan kimia ataupun Pureco terbuat dari bahan-bahan organik, tanpa senyawa kimia di siniSelama proses cuci, ada beberapa hal yang harus Anda hindari, sepertiHindari kegiatan mengucek ataupun memelintir kain membilas menggunakan air penggunaan deterjen bubuk karena dikhawatirkan dapat menempel dan merusak serat menggunakan mesin cuci karena bisa merusak bentuk asli kain tenun tergolong khusus, maka cara tersebut bisa menghindari risiko rusaknya tampilan estetika kain Teknik menjemur kain tenunMenjemur kain tenun juga membutuhkan trik spesial tersendiri, loh. Anda cukup mengurut kain dari bagian atas Anda kibas-kibaskan di udara hingga terasa sedikit kering. Teknik ini berguna untuk menghindari kain yang kusut setelah kering proses penjemuran dapat dilakukan di tempat yang teduh dan tidak terpapar langsung di bawah sinar matahari. Pasalnya, panas matahari bisa membuat warna menjadi cepat Teknik menyetrika kain tenunSuhu yang panas dapat membuat warna dari kain tenun menjadi memudar. Untuk itu, saat Anda menyeterikanya, Anda perlu menggunakan lapisan di atas kain. Tujuannya, agar plat panas dari seterika tidak bersentuhan secara langsung dengan Teknik menyimpan kain tenunSelain proses mencuci, menjemur, dan menyeterika, proses penyimpanan kain tenun juga perlu Anda perhatikan. Berbeda dari pakaian umumnya, Anda cukup menggantung kain tenun di dalam lemari agar lebih tahan lama.***Merawat kain tenun memang tidak sulit, bukan? Teknik ini sebetulnya lebih mudah ketimbang mencuci pakaian jika Anda masih ragu untuk mencuci kain tersebut sendiri, maka Anda bisa meminta bantuan jasa dry cleaning professional agar kualitas kain tetap untuk Anda yang sedang mencari kain tenun tradisional, Anda bisa mencoba mengunjungi situs belanja belanja satu ini tidak hanya menyediakan berbagai perlengkapan rumah tangga dan home decor, tetapi Anda bisa mendapatkan berbagai produk fashion, craft, hingga cemilan tradisional khas Indonesia rilisan dari Pendopo. Rasakan eksotisme budaya Indonesia bersama itu, kami juga punya sejumlah rekomendasi produk fashion dari Pendopo. Apa saja itu? Simak, yuk!Kain tenun khas Sumba berukuran 270 x 110 x 15 cmBeli di siniKain batik tulis katun alus Duba yang cocok untuk acara formal ataupun sehari-hariDapatkan di siniKain tenun khas Sumba yang cocok sebagai teman padunan kebayaKlik di sini
Alat Bahan dan Cara Membuat Kain Tenun. Kita akan membahas mengenai tahapan proses pembuatan kain tenun lengkap dan terperinci. Simak penjelasan berikut ini jangan sampai terlewatkan satu langkah pun. 1. Menghani. Tahap awal dalam proses pembuatan kain tenun adalah menghani. Menghani adalah memilah helaian benang-benang untuk
Cara Membuat Kain Tenun Mudah Dengan Alat dan Bahan TepatPendahuluanBahan-bahan Yang DibutuhkanTeknik Dasar Membuat Kain TenunLangkah Pertama Menyiapkan Alat TenunLangkah Kedua Mengikat Ujung Benang AwalLangkah Ketiga Membuat Gulungan BenangLangkah Keempat Mulai MenenunKelebihan Memilih Teknik InterlockingKesimpulanTabel PerbandinganOpiniCara Membuat Kain Tenun Mudah Dengan Alat dan Bahan TepatShare thisRelated posts Cara membuat kain tenun tidaklah sulit! Dengan alat dan bahan yang tepat, kamu bisa melakukannya di rumah sendiri. Jangan biarkan kesulitan membuatmu mundur, karena skill merajut bisa membuatmu mendapatkan banyak keuntungan. Bagi para penggemar kain tradisional, membuat kain tenun pastinya adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Selain bisa memperoleh kain sendiri, kamu juga bisa memadukan warna dan motif sesuai dengan seleramu. Yuk, ikuti tutorial mudah cara membuat kain tenun untuk pemula! Tidak perlu khawatir soal alat dan bahan, kamu bisa membelinya dengan mudah dan terjangkau. Mesin tenun bisa kamu beli di toko-toko peralatan jahit, sedangkan benang bisa kamu pilih sesuai dengan jenis kain yang ingin dibuat. Segera siapkan alat dan bahan yang diperlukan, dan mulailah membuat kain tenunmu sendiri! Ayo, mari berkreasi dan hasilkan kain tenun yang indah dengan tanganmu sendiri. Dengan tutorial mudah ini, kamu bisa menghasilkan kain tenun sendiri dalam waktu singkat. Pastikan kamu membaca artikel ini sampai tuntas agar kamu memahami teknik dasar dan bisa membuat kain tenun secara sempurna. Selamat mencoba, semoga berhasil! “Alat Bahan Dan Cara Membuat Kain Tenun” ~ bbaz Pendahuluan Kain tenun Indonesia memiliki nilai seni yang tinggi. Tak hanya itu, kain tenun juga menjadi perwakilan dari identitas daerah. Meskipun pada awalnya sulit, dengan alat dan bahan yang tepat, kita bisa membuat kain tenun dengan mudah. Bahan-bahan Yang Dibutuhkan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kain tenun adalah benang katun, kayu untuk alat tenun gede or kedelan, jarum tenun, dan tempat duduk tenun. Pastikan bahan yang digunakan berkualitas agar kain yang dihasilkan nantinya juga bagus. Teknik Dasar Membuat Kain Tenun Ada beberapa teknik dasar dalam membuat kain tenun, yaitu interlocking, plain, weft ikat, warp ikat, dan songket. Setiap teknik memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Namun, teknik interlocking atau tabby merupakan teknik dasar yang paling mudah dipelajari. Langkah Pertama Menyiapkan Alat Tenun Pertama, persiapkan alat tenun yang sudah disebutkan sebelumnya. Kemudian, pasang benang sesuai dengan kendala gede or kedelan. Pastikan benang sudah terpasang dengan rapi sehingga tidak ada benang yang putus. Langkah Kedua Mengikat Ujung Benang Awal Setelah alat tenun disiapkan, mengikat ujung benang awal pada kayu gede or kedelan. Caranya, kencangkan benang dalam tengah kepala kayu, lalu ikat pada pangkal kayu. Langkah Ketiga Membuat Gulungan Benang Buat gulungan benang dari alas kaki hingga ke paha. Pastikan ada jarak 50 sentimeter dari kayu gede or kedelan untuk membuat kain bermutu. Langkah Keempat Mulai Menenun Saat mulai menenun, pastikan benang yang digunakan selalu tegang dan rapi. Pertama-tama, letakan benang di atas tumpukan lainnya pada kayu gesper dan pegang pada posisi plat sementara dengan tangan kiri. Kelebihan Memilih Teknik Interlocking Teknik interlocking memiliki banyak kelebihan, seperti tidak membutuhkan pola khusus sehingga mudah dipelajari. Kain yang dihasilkan juga lebih kuat dan tahan lebih lama. Kesimpulan Membuat kain tenun memang terlihat rumit, namun dengan langkah-langkah yang tepat dan bahan yang berkualitas, kita bisa membuat kain tenun dengan mudah. Teknik dasar interlocking adalah teknik yang paling mudah dipelajari oleh pemula. Selain memiliki nilai seni yang tinggi, kain tenun Indonesia juga menjadi identitas budaya daerah masing-masing. Tabel Perbandingan Kekuatan Kain Tahan Lama Kesulitan Teknik Interlocking Tinggi Tinggi rendah Teknik Plain Rendah Rendah tinggi Teknik Weft Ikat Tinggi Rendah sangat tinggi Teknik Warp Ikat Tinggi Tinggi sangat tinggi Opini Berdasarkan tabel perbandingan, teknik interlocking adalah teknik terbaik untuk dipilih. Meskipun teknik plain lebih sulit untuk dikerjakan, kain yang dihasilkan kurang kuat dan tahan lama. Sedangkan teknik weft ikat dan warp ikat membutuhkan kesulitan yang sangat tinggi untuk dikerjakan. Oleh karena itu, bagi pemula, teknik interlocking adalah pilihan yang tepat dan mudah dipelajari. Cara Membuat Kain Tenun Mudah Dengan Alat dan Bahan Tepat Terima kasih telah membaca artikel tentang cara membuat kain tenun mudah dengan alat dan bahan tepat. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi untuk Anda yang ingin mencoba membuat kain tenun sendiri. Kain tenun memang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. Dengan membuat kain tenun secara mandiri, kita dapat mempelajari cara melestarikan dan menghargai tradisi dalam kain tenun. Tak hanya itu, membuat kain tenun juga dapat menjadi bisnis yang menguntungkan jika dilakukan secara serius dan konsisten. Semoga berhasil dalam mencoba membuat kain tenun sendiri. Jangan lupa untuk berbagi pengalaman dan karya Anda melalui media sosial atau forum kain tenun agar semakin banyak orang yang tertarik dan mengenal seni budaya kain tenun Indonesia. Orang-orang sering bertanya tentang Cara Membuat Kain Tenun Mudah Dengan Alat dan Bahan Tepat. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan Apa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kain tenun? Jawaban Beberapa bahan yang dibutuhkan antara lain benang, alat tenun pakan tenun, pedang tenun, dan poros tenun, dan bahan dasar seperti kapas atau sutera. Bagaimana cara memilih alat tenun yang tepat? Jawaban Pilih alat tenun yang sesuai dengan kebutuhanmu. Jika kamu ingin membuat kain tenun kecil, pilihlah alat tenun portabel. Namun, jika kamu ingin membuat kain tenun besar, pilihlah alat tenun yang lebih besar dan kokoh. Bagaimana cara menenun benang agar rapi? Jawaban Pertama-tama, pastikan benang yang digunakan telah diikat erat pada poros tenun. Selanjutnya, pastikan benang terjaga ketegangan dan diatur dengan merapikan benang secara teratur menggunakan jari-jari tanganmu. Posisikan juga pedang tenun dengan benar agar benang tetap rapi saat ditenun. Apakah ada teknik khusus untuk membuat pola pada kain tenun? Jawaban Ya, ada teknik khusus untuk membuat pola pada kain tenun. Salah satunya adalah teknik ikat celup’, yaitu mengikat bagian-bagian tertentu dari benang sebelum dicelupkan ke dalam pewarna. Teknik ini akan menghasilkan pola unik pada kain tenun. Bagaimana cara merawat kain tenun agar tetap awet? Jawaban Untuk merawat kain tenun agar tetap awet, hindari mencuci dengan mesin cuci dan jangan direndam terlalu lama dalam air. Cuci secara manual dengan air dingin dan sabun lembut. Jangan juga menjemur langsung di bawah sinar matahari, cukup letakkan di tempat yang teduh dan terlindungi dari debu.
Home » Jenis Alat Tenun Tradisional dan Modern Proses pembuatan kain menggunakan teknik tenun sudah dilakukan sejak lama. Teknik tersebut mengandalkan alat tenun khusus yang mana berbeda dengan alat untuk membuat kain dengan teknik lain. Jenis alat tenun sendiri telah berevolusi mulai dari penggunaan alat tenun tradisional, alat tenun bukan mesin, hingga alat tenun mesin berteknologi. Sebagian besar penggunaan teknik tenun ini diterapkan pada pembuatan kain tradisional di daerah-daerah seperti di Indonesia. Beberapa daerah dari pulau Sumatera hingga Papua juga menghasilkan kain tenun yang khas. Salah satunya seperti kain tenun khas lampung adalah kain tapis. Yang mana memiliki corak unik menyerupai bentuk geometris di sepanjang kainnya. Kegiatan menenun kain pada umumnya dilakukan oleh para perempuan atau ibu rumah tangga. Proses penenunannya juga tidak asal, mereka harus pandai mengatur benang, dan menciptakan motif yang rumit. Alat tenun yang digunakan pun harus aktif di bergerak. Untuk mengetahui jenis alat tenun untuk membuat kain tenun, mari kita simak pembahasannya sebagai berikut. Alat tenun tradisional gedogan Alat tenun tradisional atau yang sering disebut sebagai gedogan menjadi awal mula alat yang digunakan untuk menenun. Mekanisme alat tenun tradisional ini sangat sederhana. Alat ini dibuat dari rancangan kayu dan juga bambu. Bentuk dari alat tenun ini dipakai dalam keadaan duduk lesehan dengan kaki membujur. Jenis alat tenun tradisional ini terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah bagiannya Caor, bagian ini terdapat papan yang diletakkan membujur dibelakang pengrajin tenun. Fungsi caor ini sebagai tempat sandaran bagi pengrajin saat menenun. Fungsi lain dari caor juga dapat digunakan sebagai media penarikan kain agar kencang. Taropong, bagian ini terletak di himpitan depan pengrajin. Menggunakan bahan bambu, berfungsi untuk memasukkan benang pakan saat melakukan proses menenun. Sisir, seperti namanya, sisir ini menjadi bagian yang digunakan untuk menyisir benang tenun. Atau lebih tepatnya merapikan benang pakan dan benang lungsi yang di tenun. Hapit, bagian ini berupa papan yang berada di depan pengrajin. Fungsinya untuk menjepit atau menggulung ujung kain tenun yang telah beres. Barera, bagian ini yang sering digerakkan oleh pengrajin saat merapikan benang tenun. Fungsi utamanya yakni untuk merapatkan hasil tenunan benang pakan. Jingjingan, bagian ini berada di tengah sususan benang tenun. Gunanya untuk menambatkan benang lungsi agar tidak goyah. Limbuhan, bagian ini berada ditempat yang sama dengan jingjingan. Memiliki bentuk yang panjang gunanya untuk merenggangkan benang tenun. Kekedal, bagian ini berfungsi untuk tempat atau injakan kaki pengrajin saat menggunakan alat tenun. Rorogan, bagian ini merupakan kayu yang digunakan untuk menahan barera saat menenun. Tatogan, bagian ini digunakan untuk menahan benang-benang tenun yang tersusun. Bentuknya berupa kayu panjang di bagian ujung depan pengrajin. Cangcangan, bagian ini merupakan dua kayu yang berdiri tegak di antara tatogan. Fungsinya untuk memperkuat alat tenun. Alat tenun bukan mesin ATBM Alat tenun bukan mesin atau ATBM merupakan salah satu jenis alat untuk menenun yang memiliki mekanika yang lebih modern dari pada gedogan. Alat tenun ini mulai digunakan sebagai pengganti alat tenun tradisional. Walaupun masih menggunakan tenaga manusia/pengrajin, ATBM ini setidaknya lebih meringankan pengrajin saat menenun. Pages 1 2 3
Karenakain tenun tergolong khusus, maka cara tersebut bisa menghindari risiko rusaknya tampilan estetika kain tenun. 2. Teknik menjemur kain tenun. Menjemur kain tenun juga membutuhkan trik spesial tersendiri, loh. Anda cukup mengurut kain dari bagian atas bawah. Kemudian, Anda kibas-kibaskan di udara hingga terasa sedikit kering.
Inilah Bahan dan Alat Dalam Pembuatan Kain Tenun Yang Harus Anda Ketahui Inilah Bahan dan Alat Dalam Pembuatan Kain Tenun Yang Harus Anda KetahuiBahan Pembuat Kain TenunBahan PewarnaProses PewarnaanAlat Penenun – Indonesia sangat kaya akan keberagaman dan budaya. Majunya kebudayaan suatu wilayah ditandai dengan adanya pakaian yang dikenakan oleh masyarakatnya. Sejak zaman prasejarah masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya pakaian yang dikenakan untuk menutup tubuh mereka, walaupun bentuk, bahan dan teknik pembuatan yang digunakan masih sangat sederhana. Salah satu kain tradisional yang digunakan manusia prasejarah yang masih ada sampai sekarang adalah kain tenun. Kain tenun sendiri merupakan kain yang dibuat dengan cara menjalin benang secara horizontal dan vertikal dengan menggunakan teknik anyam. kain tenun yang di buat kaya akan ragam hias dan corak. bahan dan alat pembuat tenun Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai kain tenun dengan ciri khas dan keunikan yang mencerminkan kebudayaan daerahnya. Motif atau pola yang terdapat pada kain tenun merupakan manifestasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Ada juga yang dipengaruhi oleh budaya luar yang dibawa oleh pedagang-pedagang yang datang ke Indonesia. Tak hanya ragam hias, bahan pembuat kain tenun pun menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia disekitar mereka. Oleh karena itulah setiap daerah mempunyai motif, corak dan bahan kain tenun yang berbeda-beda tergantung dari keadaan alam disekitar wilayah tersebut. Pada zaman dahulu kain terbuat dari bahan-bahan seperti dedaunan, kulit kayu dan binatang. Proses dan teknik pembuatan pun masih sangat sederhana karena dibuat secara manual. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, memang terdapat perubahan pada pembuatan kain tenun terutama pada proses pembuatan dan ragam hias dan corak kain tenun. Namun lain halnya dengan bahan pembuatan kain tenun, masih banyak tempat atau wilayah penghasil kain tenun di Indonesia yang masih mempertahankan penggunaan bahan-bahan alami yang tersedia disekitar mereka untuk membuat kain tenun. Penggunaan bahan alami ini bertujuan untuk mempertahankan keaslian dan melestarikan kain tenun sebagai salah satu warisan budaya mereka. Penggunaan bahan-bahan alami pada pembuatan kain tenun biasanya dilakukan oleh penenun tradisional yang masih menenun dengan menggunakan alat tenun tradisional atau alat tenun bukan mesin. Karena menggunakan bahan-bahan alami tentu saja kualitas motif dan corak kain tenun menjadi sangat indah dan otentik, tak heran jika kain tenun yang terbuat dari bahan-bahan alami ini mempunyai nilai jual yang fantastis. Lalu apa sajakah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sehelai kain tenun yang indah? Nah, berikut adalah bahan-bahan pembuat kain tenun yang wajib kamu tahu Bahan Pembuat Kain Tenun benang merupakan komponen terpenting dalam membuat kain tenun. ada dua jenis benang yang digunakan dalam menenun yaitu benang lungsi dan benang pakan. Benang yang digunakan dalam pembuatan kain tenun merupakan benang yang berasal dari tumbuhan yang ada disekitar daerah tempat tinggal penenun. Selain benang, bahan yang diperlukan untuk membuat sehelai kain tenun adalah pewarna. Pewarna mempunyai peran yang sangat penting dalam pembuatan kain tenun karena pewarna lah yang akan memberikan motif dan corak pada kain tenun, sehingga membuat kain tenun menjadi indah dan bernilai seni tinggi. Berikut adalah beberapa bahan yang digunakan untuk membuat kain tenun 1. Kapas Kapas adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat kain tenun. Kapas dihasilkan dari tanaman kapas yang biasanya tumbuh didaerah tropis seperti Indonesia. Bagian yang digunakan dari tanaman ini adalah seratnya. Oleh karena itu kapas yang baru dipanen kemudian dijemur dan dipisahkan dari bijinya dengan menggunakan alat yang disebut Golong. Setelah dipisahkan dari biji, kapas kemudian dilembutkan dan dipisah-pisah agar kapas tidak menggumpal pada waktu dipintal. Pemintalan dilakukan dengan cara menggulung benang. Setelah pemintalan selesai maka kapas siap untuk diberi warna dan digunakan. Bahan yang berbahan dasar kapas adalah katun. Katun sangat umum digunakan sebagai bahan dasar tekstil dan tenun 2. Kepompong Ulat Sutera Jika kapas akan menghasilkan benang katun, maka kepompong ulat sutera akan menghasilkan benang sutera dan benang emas. Benang ini lebih ekslusif jika dibandingkan dengan katun. Kain yang dihasilkan dari benang sutera dan emas umumnya harganya lebih mahal. Biasanya kain songket yang menggunakan bahan dasar benang sutera dan emas. 3. Lilin Sarang Lebah dan akar serai wangi Lilin sarang lebah digunakan oleh penenun untuk meregangkan benang, sedangkan akar serai wangi digunakan untuk mengawetkan benang. Kedua bahan alami ini adalah bahan tambahan yang biasanya digunakan oleh penenun agar kualitas benang yang akan digunakan untuk menenun lebih baik dan terjaga keawetannya. benang tenun Bahan Pewarna Tak hanya benang yang terbuat dari bahan alami, pewarna yang digunakan pada kain tenun pun menggunakan bahan-bahan alami. Tak heran bila kain yang dihasilkan mempunyai warna yang terang, indah dan dan unik. Umumnya pewarna alami digunakan oleh penenun yang masih menenun menggunakan alat tenun tradisional. Untuk pengrajin yang sudah menggunakan alat tenun mesin biasanya sudah menggunakan pewarna sintetis untuk menekan biaya produksi. Berikut adalah beberapa bahan bahan alami yang digunakan untuk proses pewarnaan Warna merah dihasilkan dari tanaman mengkudu, kulit pohon angsana, kulit pohon jati, buah manggis dan kesumba. warna hijau dihasilkan daridaun yang sering digunakan oleh penenun untuk menghasilkan warna hijau adalah daun pandan suji, daun mangga, daun rumput putri malu. Warna kuning dihasilkan dari bahan bahan seperti kunyit, bunga tembelekan, bunga matahari, pohon gendis dan nangka. Semua bunga yang berwarna kuning sebenarnya juga bisa digunakan. Warna hitam didapat dari tumbuhan tarum, jambu mete dan buah pinang. Warna biru didapat dari tanaman bunga telang dan daun nila Warna cokelat didapatkan dari kulit mengkudu, buah pinang dan mundu Masih banyak bahan-bahan lain yang biasa digunakan oleh penenun. Karena memanfaatkan apa yang ada dilingkungan maka bahan-bahan yang digunakan sangat beragam karena kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Proses Pewarnaan Untuk menghasilkan warna dari bahan-bahan yang ada caranya sangat sederhana yaitu tanaman atau kulit pohon yang akan dijadikan warna ditumbuk halus kemudian diberi air dan disaring untuk diambil sari nya. Setelah didapatkan sari, kemudian benang yang ingin diberi warna kecelupkan kedalam warna selama minimal 24 jam untuk satu sisi benang. Kemudian benang dibalik ke sisi berikutnya dan dilakukan perendaman selama 24 jam. Kadang-kadang proses pewarnaan harus dilakukan secara berulang-ulang agar didapatkan hasil yang diharapkan. Untuk menjaga keawetan warna benang, biasanya penenun juga mencampurkan kapur sirih pada saat perendaman benang. Konon kapur sirih dapat menjaga warna benang tetap awet meskipun kain nantinya akan dipakai berulang-ulang. Proses pewarnaan sangat penting dalam membuat kain tenun, karena warna inilah yang nantinya akan membedakan kain tenun suatu daerah dengan daerah lainnya. pewarnaan kain tenun akan memberikan motif dan corak yang membuat kain tenun menjadi unik dan indah. Pada benang lungsi, proses pewarnaan cenderung lebih mudah karena benang lungsi merupakan warna dasar kain. Umumnya benang lungsi hanya diberi satu macam warna saja. Sedangkan benang pakan, pewarnaan agak sedikit lebih kompleks. Benang pakan adalah penentu motif atau corak suatu kain. Biasanya pewarnaan dilakukan dalam beberapa tahapan sampai benar-benar didapat warna yang diinginkan. Alat Penenun Pekerjaan menenun dilakukan oleh kaum wanita. Berdasarkan jenis alat yang dipakai, proses penenunan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenun gedog dan tenun ATBM. Peralatan tenun gedog sepenuhnya terbuat dari kayu dan masih bersifat tradisional. Pada saat menenun, penenun harus duduk dengan kedua kaki selonjor sejajar ke depan, sementara alat ini dipangku di atas paha si penenun. Disebut tenun gedog karena setiap penenun merapatkan benang melintang ke jajaran benang membujur terdengar bunyi ”dog, dog – dog”, yang dihasilkan dari benturan kayu alat tenun. Perajin tenun gedog melakukan pekerjaannya di rumahnya masing masing. Alat Tenun Bukan Mesin Alat tenun lain yang biasanya digunakan yaitu alat tenun bukan mesin ATBM. Meskipun terdapat beragam bentuk dan mekanisme alat tenun ini, namun fungsi dasar ATBM tetap sama yaitu sebagai tempat memasang benang-benang lungsi untuk kemudian benang pakan dapat diselipkan di sela-sela benang lungsi. Berikut adalah beberapa alat yang terdapat dalam ATBM sekoci, untuk menaruh benang pakan, tempat benang kelos, untuk menaruh benang kelos saat proses pengebooman, Sisir silang/sisir hani, untuk mengatur dan menyusun helaian benang, Kelos, untuk menggulung helaian benang, Penamplikan, untuk membentangkan benang, Pemalpalan, untuk menggulung benang pakan dan merapikan susunan helaian benang pakan yang sudah dicatri, Undar, untuk membentangkan benang agar mudah dipindahkan ke dalam ulakan Pengeredegan/pengehengan, untuk menggulung benang ke dalam ulakan, Pemaletan, untuk menggulung benang pakan. Nah demikian artikel mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain tenun, semoga bermanfaat! YVRw2.